Rabu, 13 April 2011

SAATNYA BERTINDAK UNTUK KESELAMATAN JALAN

Perkembangan transportasi darat dalam hal ini Kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4 (empat) di Indonesia saat ini sangat tinggi hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat akan salah satu jenis angkutan yang mudah digunakan, dari segi tarif cukup murah dan terjangkau bagi kalangan masyarakat luas terutama untuk alat atau angkutan untuk beraktifitas sehari-hari, namun dalam perkembangannya jenis angkutan ini juga merupakan masalah bagi penggunanya karena salah satu angkutan jalan yang membahayakan dalam penggunaannya kalau di gunakan tidak sesuai dengan ketentuan berlalu lintas yang baik di jalan, bagi pemerintah hal ini merupakan pekerjaan utama dalam meningkatkan layanan sekaligus menurunkan angka kecelakaan yang diakibatkan oleh alat transportasi ini. Ada beberapa yang menyebabkan permasalahan ini belum teratasi dikarena beberapa faktor yaitu faktor manusia, kendaraan, jalan, lingkungan dan cuaca.

Untuk dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas angkutan jalan tentunya ada beberapa langkah atau solusi yang harus dilakukan yaitu :

1. Untuk Sebagian besar kejadian kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena faktor manusia, sehingga langkah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya pengguna sistem lalu lintas dapat dilakukan melalui pendidikan mulai berlalu lintas sejak seorang anak masuk sekolah taman kanak-kanak, penyuluhan melalui media masa, perbaikan peraturan perundangan, tata cara mengemudi, penegakan hukum

2. Teknologi kendaraan bermotor senantiasa ditingkatkan oleh industri kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan para penggunanya seperti:

a. Teknologi keselamatan aktif seperti, Sistem rem anti-macet (ABS), Sistem kontrol traksi (TCS), Sistem kontrol rem elektronik (EBD), Sistem pembantu penglihatan malam hari (Night Vision), Sistem peringatan jarak antar kendaraan

b. Teknologi keselamatan pasif seperti, kabin dengan rigiditas tinggi, kantong udara, setir dan dashboard depan, pintu samping, bawah dashboard, sabuk keselamatan, pemberi tensi awal, pembatas beban, sandaran kepala aktif

c. Evaluasi keamanan kendaraan

3. Peningkatan jalan seperti geometric jalan (radius tikungan, kelandaian), media jalan dan fasilitas perlengkapan jalan.

4. Lingkungan

Pembersihan jalan dari ternak hewan liar

5. Cuaca

Penyediaan perlengkapan berkendaraan khususnya bagi pengemudi roda 2 (dua) harus menggunakan pakaian standar berkendaraan di jalan dan bagi roda 4 (empat) kendaraan yang digunakan harus memenuhi standar penggunaan pada cuaca buruk dalam berkendaraan.

Dalam menjamin keamanan yang lebih besar dalam transportasi dan meminimalkan dampak buruk transportasi yang lebih luas diakibatkan oleh kecelakaan ada beberapa langkah solusi yang dapat ditempuh yaitu :

1. Skala Masalah tabrakan di jalan

Dalam rangka untuk menghargai skala masalah, itu adalah praktek yang umum untuk berhubungan jumlah tabrakan dan korban terhadap informasi demografi dan lainnya. Statistik yang paling berarti untuk perbandingan Nasional adalah tingkat kecelakaan (dalam satuan kematian, korban atau tabrakan per juta kilometer kendaraan).

2. Ekonomi perspektif pada keselamatan lalu lintas

Jalan tabrakan biaya sekitar 1 sampai 3 persen dari tahunan Nasional suatu negara Bruto (PNB). Bagi ekonomi Indonesia diperkirakan bahwa saat ini biaya di daerah sebagian besar hanya mengalokasikan anggaran 0,20 % dari total Dana Alokasi Daerah apa lagi daerah yang mendapatkan Dana Alokasi Umum di bawah 500 Miliar setiap tahun. Ini tentunya masih sangat kurang untuk pembangunan dan peningkatan keselamatan jalan. Akibatnya kerugian sangat tinggi dan menghambat pembangunan ekonomi dan sosial daerah-daerah tertinggal di indonesia. Pemerintah harus berusaha untuk mengurangi kerugian dengan menyediakan perbaikan jalan keselamatan dan akan melihat pengeluaran pada keselamatan jalan sebagai investasi dan bukan sebagai biaya.

3. Pengembangan rencana keselamatan

Untuk jangka menengah atau jangka panjang nasional Road Safety Plan merupakan prasyarat untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan dalam keselamatan di jalan. Rencana tersebut harus menetapkan jangka panjang yang terukur dan sasaran jangka menengah keselamatan jalan, membangun kapasitas institusi lokal, dan memberikan alternatif sumber pembiayaan untuk langkah-langkah keselamatan di jalan. Program intervensi Keselamatan atas dasar proyek percontohan atau demonstrasi cukup efektif sebagai bahan pembelajaran dan pelajaran dengan cepat terealisasi.

4. Tanggung jawab kelembagaan keselamatan jalan

Meningkatkan keselamatan di jalan membutuhkan partisipasi dari berbagai organisasi dan sektor. Tidak ada sektor yang bekerja sendiri secara efektif dapat mengurangi jumlah korban jalan.

5. Monitoring dan evaluasi

Sistem pemantauan yang sederhana namun efektif dan sistem evaluasi yang diperlukan untuk melacak kemajuan kegiatan keselamatan jalan dan untuk memperkirakan dampak keselamatan. Fokus awal sering pada penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas bukan hanya pada pengurangan korban dalam hal numerik. Monitoring dan evaluasi sistem didirikan sebagai bagian dari pelaksanaan rencana aksi dan inisiatif keselamatan karena itu harus, bila sesuai, bisa menunjukkan kemajuan menuju pencapaian dampak kelembagaan dan tujuan pembangunan.

6. Data dan analisa

Data adalah landasan dari semua aktivitas keselamatan jalan dan sangat penting untuk diagnosis masalah kecelakaan jalan dan untuk memantau upaya keselamatan jalan.

7. Pembiayaan audit jalan (road safety)

Sebuah sumber pendanaan yang berkelanjutan diperlukan untuk pelaksanaan tindakan keselamatan di jalan.

8. Merancang jalan untuk menigkatkan keselamatan (rekayasa keselamatan)

Perencanaan yang lebih baik dan lebih sadar keselamatan desain jaringan jalan. identifikasi sistematis dan penanganan lokasi berbahaya dapat meningkatkan keselamatan di jalan secara substansial.

9. Audit keselamatan jalan

Tujuan utamanya adalah untuk merancang masalah-masalah keamanan dari awal dan untuk mengurangi masalah di masa depan. Audit keselamatan harus dimasukkan selama fase desain, konstruksi dan pemeliharaan proyek jalan.

10. Pendidikan keselamatan untuk usia dini

Pengajaran keterampilan keselamatan untuk anak-anak bisa memberikan manfaat seumur hidup bagi masyarakat, tetapi harus dilihat sebagai strategi intervensi jangka panjang. Anak-anak mungkin ingat pesan dalam jangka pendek, namun pembangunan yang efektif dan berkelanjutan sikap positif terhadap keselamatan di jalan yang terbaik dicapai dengan dimasukkan dalam kurikulum inti atau lokal

11. Publisitas program

Agar efektif kegiatan tersebut harus didasarkan pada analisis data dan harus dirancang dan dimonitor secara sistematis untuk memastikan keberhasilan.

12. Pelatihan dan pengujian pengemudi

Dengan jalan kesalahan pengguna memberikan kontribusi bagi sebagian besar jalan tabrakan, pengembangan driver yang aman, terampil dalam teknik mengemudi defensif, harus menjadi tujuan utama dari setiap program keselamatan di jalan.

13. Penegakan hukum di bidang lalu lintas

Di Indonesia polisi lalu lintas terlalu kekurangan sumber daya manusia dan masih banyak memiliki mental buruk untuk menangani secara efektif dengan pelanggaran keselamatan di jalan. penegakan hukum lalu lintas yang efektif dapat memainkan peran penting dalam mengurangi kecelakaan lalu lintas.

14. Standar keselamatan kendaraan

Perbaikan dalam desain kendaraan, perlindungan penumpang dan pemeliharaan kendaraan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengurangan kecelakaan. Penghuni dapat dilindungi oleh fitur-fitur keselamatan seperti sabuk pengaman, sandaran kepala, kantung udara, tempat duduk khusus untuk anak-anak. Keamanan komponen terkait harus dipelihara dengan baik. Hal ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dikombinasikan dengan pemeriksaan berkala sering acak kendaraan di jalan.

15. Pelayanan medis darurat

Tepat waktu dan perlakuan yang layak terhadap korban jalan sangat penting untuk mengurangi keparahan cedera pada korban kecelakaan.

16. Penelitian road safety

Penelitian keselamatan jalan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang faktor yang berkontribusi terhadap tabrakan jalan, efek tindakan pencegahan yang berbeda, dan pengembangan langkah-langkah keamanan baru dan lebih efektif.

17. Peran LSM

Keselamatan jalan tidak bisa menjadi tanggung jawab pemerintah semata. Sektor komersial, organisasi pelayanan dan non-Pemerintah Organisasi (LSM) memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran keselamatan jalan.